Kembali membuka lembaran diary
Sebuah nama terukir dengan
begitu jelas “Dia”
Begitu aku menyebutnya…
Pertemanan yang dimulai dari
cerita yang sama,
Luka yang sama dan Kesepian
yang sama
Dia datang dengan cerita dari
masa lalu
Membagi tiap cerita yang jadi
sebuah dongeng yang tak memiliki akhir
“Dia” memberikan harapan itu
tanpa ku minta
Memberikan arti yang lebih
dari biasa, Begitu jelas, dan...
begitu
terbuka untuk menyembunyikan maksud yang tak terucap
Dan dia telah mengisi hati
yang merindukan sebuah sandaran.
Entah kapan dia menjadi
bagian yang ku rindukan...
Hingga hari itu datang
“Dia “ kembali menyapa
namun bukan lewat senyuman
Tapi lewat luka yang
dia simpan.
Dan tak ada lagi tawa untuk
di bagi
“sebuah janji terucap” janji
yang ia minta,
Dan janji yang ia lupaka,
hingga nanti kisah ini
tak akan memiliki ujung
Tak bisa lagi merindukanmu
Hingga hanya bisa berucap
“selamat tinggal untuk hati
yang kau titipkan “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar